Bumper Poetranesia di ikuti Musik Latar :
Penuh akan keceriyaan bernuansa CINTA
Credit Title (Director, Akcor,...)
01. INT.
Taman Kota dan Kamar Saga – Day
cast : Saga dan Putri
cast : Saga dan Putri
Saga dan Putri sedang bermain di taman kota
yang begitu indah dan romantis mereka berlari-lari, bercanda, bermain balon
tiup dan bermesraan di taman itu, sekitika mereka duduk karna kelelahan ketika
mereka duduk Saga dengan perlahan memegang tangan Putri di samping kanannya
lalu sambil melihat muka Putri, Putri pun kaget dan tersentak saat tangannya di
pegang oleh Saga dan mereka berhadapan dengan mata yang tidak bekedip sekali
pun dan seketika Saga berkata kepada Putri dengan nada yang sangat intens
sekali...
POV SAGA
(sambil mengangkat tangan putri)
Putri... aku sayang sama kamu jangan tinggalkan aku ya?
(sambil mengangkat tangan putri)
Putri... aku sayang sama kamu jangan tinggalkan aku ya?
POV PUTRI
Iya Saga, aku juga sayang sama kamu aku engga akan ninggalin kamu kok tenang aja ok.
Iya Saga, aku juga sayang sama kamu aku engga akan ninggalin kamu kok tenang aja ok.
Lalu tangan Putri makin lama makin di angkat
dan Saga ingin mengecup tangan Putri dengan mesranya Putri pun sedikit malu
tetapi mau dan Saga memejamkan mata sesaat dia mengecup tangan Putri tiba-tiba
latar pun berubah menjadi didalam kamar Saga dan ternyata saga sedang bermimpi
dan mengngigau Saga pun mencium koskaki bau busuk di sampinya yang iya pegang
dari tadi seakan-akan itu tangan Putri, Saga pun terbangun dari tidurnya di
karnakan mencium koskaki yang bau busuk itu Saga menarik nafas dan menenangkan
dirinya lalu dia bangun dan duduk di samping kasurnya lalu Saga melihat jam
dinding yang menunjukan waktu jam setengah 7 pagi Saga pun kaget dan bergegas
mandi untuk berangka ke sekolah.
Bumper
Judul film
Cut
To
02. INT.
Di lorong Sekolah SMAN 14 Bekasi – Day
Cast
: Saga, Putri, extras anak-anak SMA
Saga berjalan di koridor sekolah yang begitu
bayak anak-anak sedang berjalan menuju kelasnya masing-masing di tengah
kerumunan anak-anak itu terlihat jelas di depan mata Saga ada seorang wanita
yang dia idam-idamkan yaitu Putri sudah hampir 2 Tahun lebih Saga naksir dengan
Putri namun Saga belum ada sama sekali keberanian untuk mendekati dan
menyatakan cintanya kepada putri lalu keindahan Putri yang di lihat oleh Saga
di depan mataya tadi pun seketika lenyap di karnakan Putri sudah belalu dan
memasuki kelasnya, dan Saga pun bergegas menuju kelasnya.
Cut
To
03. INT.
Lorong Sekolah SMAN 14 Bekasi - Day
Cast
: Saga, Putri, dan beberapa Exstras
Saga baru saja meninggalkan kantin di tengah
perjalanan menuju kelasnya dia di kejutkan oleh Putri yang sedang jalan berlawan
dengannya, Saga pun menjadi gugup dan salah tingkah ketika sudah hampir
berpapasan dengan Putri, Saga pun bercuri-curi pandang dengan Putri tidak di
sangka Putri tiba-tiba menoleh ke arahnya dan menyambt tatapan Saga dengan
senyuman manis di bibir Putri, lalu Saga pun semakin salah tingkah dan hilang
kendali sehingga dia tidak melihat tembok besar di depannya lalau Saga pun
menabrak tembok itu lalu Saga di tertawakan teman-temannya yang berada di
sekitarnya, dan Saga pun pergi sambil berlari karna malu akan kejadian tadi.
Cut
To
04. INT. Tangga lorong Sekolah SMAN 14 Bekasi –
Day
Cast
: Saga dan Putri
Saga menuruni tangga lalu dia berbelok untuk
menyusuri koridor sekolah saat berbelok langkah dia tertahan karna di depannya
ada Putri yang sedang duduk sambil membaca buku, lalu dia melemparkan dirinya
ke sisi temok tangga dengan nafas yang ter engap-engap serta kegugupan yang
dahsyat dia pun mencoba mengintip sekali lagi untuk melihat Putri dari kejauhan
saat Saga selesai mengintip tiba-tiba di sampinya ada seorang cewek dan itu
adalah bayangannya Putri dan mereka berdua mengobrol dengan latar Puti yang
asli sedang duduk dan masih asik membaca bukunya namun tetap Saga hanya melihat
Putri yang asli sesekali menoleh ke Bayangan Putri.
BAYANGAN PUTRI
Hai...
Saga...
SAGA
Hai...
BAYANGAN PUTRI
Lagi
ngapain kamu?
SAGA
Lagi...
ngeliatin kamu?
BAYANGAN PUTRI
Kok
Cuma di liatin doang, samperin dong.
SAGA
Aku
ngerasa engga pantes dan takut.
BAYANGAN PUTRI
Kenapa
ngerasa engga pantes? Dan takut?
SAGA
Karna
aku Cuma laki-laki biasa engga seperti apa yang kamu mau
BAYANGAN PUTRI
Tau
dari mana kamu? Ngobrol sama dia aja belum pernah, nyamperin dia aja kamu engga
berani, gimana kamu bisa tau coba.
SAGA
Kan
aku lagi usaha ngedeketin kamu dan berusaha ngomong kalo aku suka sama kamu.
BAYANGAN PUTRI
Kapan?
Mana usahanya? Kamu belum usaha! Mana hah? Mana?
SAGA
Ini
usaha aku ngedeketin kamu supaya aku bisa ngomong kalo aku suka sama kamu, aku
selalu merhatin kamu, aku selalu mikirin kamu, aku selalu kawatir sama kamu,
selalu dan selalu! Semuanya itu untuk kamu!.
BAYANGAN PUTRI
Itu
yang namanya usaha? Kamu masih berdiri di sini! Kamu belum nyamperin dia.
Sekarang kamu samperin dia terus kamu bilang sama dia kalau kamu suka dan
sayang sama dia, di terima atau engganya kamu nanti itu urusan belakangan yang
penting kamu udah ungkapkan ke dia, ngerti? Jantan dikit kenapa !
Saga pun berjalan menuju arah Putri untuk
duduk di samping Putri ketika sudah dekat tiba-tiba Putri menoleh ke Saga dan
Saga pun berpaling tidak jadi duduk di sampin Putri dan belalu berjalan begitu
saja, namun Saga berjalan lagi ke arah Putri dan dia sekarang berhasil duduk di
sampinya namun ketika duduk Saga gelisah sekali dan tidak tanang Putri pun
menoleh ke arah Saga yang duduk di sampingnya seketika Saga tersentak dan
berdiri lalu dia berjalan dan pergi meninggalkan Putri, tapi lagi-lagi Saga
berjalan menghampiri Putri dan duduk di samping Putri sedarang mental Saga
sudah kuat dan siap untuk ngomong ke Putri jika dia sangat menyukai Putri, Saga
pun menutup matanya dan menarik nafas dalam-dalam, sebelum Saga mengucapkan
satu patah kata ke pada Putri tiba-tiba Putri berdiri dan pergi meninggalkan
Saga sendirian duduk di bangku koridor itu, lalu Saga mengeluarkan kata-kata
dari mulutnya sambil menutup matanyadi akrnakan malu kepada Putri.
SAGA
Put...put...PUTRI,
aku sayang sama kamu udah lama banget apakah kamu mau jadi pacar aku???
Saat Saga membuka matanya Saga pun kagt karna
di depannya ada seorang anak SMA sedang memperhatikannya dengan sangat fokus,
ternyata anak sudah memperhatikan Saga sudah lama, dan anak SMA itu meledek
Saga yang seperti orang gila dari tadi ngobrol sendirian, tiba-tiba Saga
mendengar suara lonceng di telinganya dan Saga pun membuka matanya ternyata di
depannya sudah ada temannya 2 orang cewek yang sambil membunyikan lonceng di
depan mukannya dari tadi untuk menyadarkan Saga lalau mereka berdua
mentertawakan Saga dan pergi berlalu begitu saja, Saga pun malu dan pergi
meninggalkan tempat duduk di koridor sekolahan itu.
Cut
To
05. INT. Di depan Indomart – Day
Cast
: Saga, Putri, Copet, dan Extras
Saga keluar dari indomart sambil mengecek
barang belanjaannya dia tadi langkahnya pun terhenti di depan indomart itu
karna Saga melihat di depannya ada Putri yang sedang menunggu angkutan kota di
pinggir jalan dengan tas gendong di sebelah kanannya, Saga pun ragu untuk
menghampirinya dia pun berfikir dan seperti melamun tiba-tiba dia teringat
perkataan dari bayangan Putri waktu di lorong sekolahan “diterima atau ditolaknya kamu nanti itu si urusan belakangan yang
penting kamu udah ngomong sama dia, itu baru namanya pria sejati!” karna
teringat akan perkataan itu Saga pun sudah yakin dan berani untuk menghampiri
Putri saat Saga mau melangkah menuju arah Putri Saga melihat ada seorang pria
aneh menugunakan jaket dan topi berwarna hitam gerak-geriknya mencurugakan
ternya orang yang mendekati Putri it beritikat tidak baik dia ingin mengambil
dompet Putri yang berada di dalam tas gendong Putri namun Putri tidak sama
sekali sadar akan kejadian itu Saga pun berteriak lalu k pada copet itu lalau
sang copet kabur dengan refleknya Saga berlari juga mengejar copet itu dan
mininggalkan Putri sendirian yang belum sadar bahwa dia sedang kecopetan, Putri
pun pergi berlalu menggunakan ojek yang di panggil olehnya.
Cut
To
06. INT. Jalan Raya – Day
Cast
: Saga, Copet, dan Orang Buta.
Saga masih mengejar copet yang mencuri dompet
Putri, mereka berlari dan terus belari tanpa henti terus berkejar-kejaran, ada
portal jalan yang menghalangi mereka lompati tanpa terjatuh satupun, terus
mengejar dan mengejar masuk ke gang-gang pemukiman warga yang kecil dan sempit
dan kembali ke jalan raya yang besar, saat Saga sedang serius dan fokus
mengejar copet itu dia melihat disalah satu jalan ada orang buta yang sedang
berusaha menyebrang jalan, di sini Saga menjadi di lema dan bingung tetap
mengejar copet itu atau menolong orang buta itu dulu menyebrang jalan lalau
kembali mengejar sang copet itu, lalau Saga memutuskan untuk menolong orang
buta itu dulu dengan resiko dia kehilangan si pencopet itu, setalah Raga
menyebrangkan orang buta itu ke sisi jalan hal hasil dia kehilangan jejak si
pencopet itu, dan dia seperti merasa kesal karna kehilangan jejak si pencopet
dan Saga pun berjalan menyusuri jalan itu dengan langkah yang lemas, dan
terlunta-lunta.
Cut
To
07. INT.
Jalan Raya ada warung asongan di pinggir jalan - Day
Cast
: Saga, Copet, dan Massa Masyarakat
Saga pun berjalan menyusuri jalan sambil
mengomel-ngomel kepada dirinya sendiri.
SAGA
hah elah kenapa mesti kehilangan tu copet si !
hah elah kenapa mesti kehilangan tu copet si !
Namun tiba-tiba di sudut jalan itu dia
melihat copet yang mengambil dompetnya Putri, copet itu sedang meminum tehbotol
di warung pinggir jalan itu tanpa berfikir panjangan Saga pun meneriaki
pencopet itu
SAGA
nah itu tu copetnya, woooyy... copet jangan kabur lo!
nah itu tu copetnya, woooyy... copet jangan kabur lo!
dan pencopet itu sadar bahwa Saga sedang
berlari kearahnya lalu Saga dan pencopet itu kembali berlai dan mereka
berkejar-kejaran di jalan raya itu, di sisi jalan lain ada sepasang kekasih
yang sedang naik motor mereka sedang bermesraan di atas mtor yang sedang
berjalan sayang cowok pun menjadi tidak memperhatikan jalan tiba-tiba di
hadapan sepasang kekasih itu mucul si pencopet dan di ikuti oleh Saga.
Sepasang kekasih itu hampir saja menabrak
pencopet tetapi tidak dengan Saga dia malah tetabrak oleh motor yang di tunggai
oleh sepasang keksih itu, Saga pun terjatuh begitu keras ke aspal, sambil
terjatuh Saga melihat pemcopet itu tetap berlari menjauhi dia, Saga pun bangun
lalu melewati sepasang kekasih itu saat sang cowok pengendara motor itu meminta
maaf dengan dingin sambil tetap melihat kearah pencopet cowok itu di tonjok
oleh Saga, dan kemudian Saga berlari sekencang-kencangnya.
Saga
terus berlari mengejar Pncopet itu yang cukup jauh jaraknya dari Saga, namun
kali ini Saga berlari sangat cepat, cepat sekali seperti seekor harimau yang
mau memangsa buruannya, semakin detak, dan semakin dekat jarah Sagadengan
pencopet itu dan Saga berhasil tepat berada di belakang pencopet itu, Sga pun penggapai
pundak dari si pencopet itu, pencopet itu otomatis barbalik badan dan
berhadapat dengan Saga mereka berdua tarik menarik untuk memperebutkan dompet
Putri sekuat tenaga mereka berdua tarik menarik.
Tiba-tiba pencopet itu berteriak meminta
tolong namun Saga tidak menghiraukannya, pencopet itu terus saja berteriak
meminta tolong meneriaki Saga seolah-olah Saga lah pencopetnya yang sedang
merebut dompet dari tangan si pencopet. Teriakan itu sontak membuat orang-orang
di warung di dekat mereka berdua berdatangan dan mereka berdua di kerumini
masyarakat lalau pencopet itu berkata bahwa Saga mau mencopet dompet yang
sedang mereka perebutkan hal asil Saga pun di pukuli massa masyarakat dan copet
itu pun kabur meninggalkan tempat itu.
Saga pun berteriak dan mencoba menjelaskan
namun tetap saja di gebukin oleh masyarakat.
SAGA
bukan saya pencopetnya tapi dia, bukan saya... bukan saya...
bukan saya pencopetnya tapi dia, bukan saya... bukan saya...
Black
Srene
Cut
To
08. INT.
Jalan Raya, Jalan perkampungan ada Jembatan – Day
Cast
: Saga dan Copet
Saga berjalan dengan terlunta-lunta dan
mukanya penuh akan luka lebab sehabis di pukuli massa, saat Saga berjalan dia
kembali melihat pencopet itu sedang duduk di pinggir jalan sedang bersender di
pohon rindang dan sejuk, emosi Saga memuncak dan berniat mengahbisi sang
pencopet kembali Saga berlari dan meneriaki pencopet itu dari kejauhan pencopet
pun sadar dan heran kenapa Saga kembali dan masih bisa menemukannya padahan
Saga penuh akan luka lebab, kembalilah mereka berdua berlari dan terus berlari
tanpa henti, semakin cepat dan sangat cepat mereka berdua berlari, sampai masuk
ke perkampungan warga, mereka terus berlari sampai akhirnya mereka berdua
berhenti di tengah jempatan kecil di perkampungan itu, karna mereka berdua
kelelahan mereka pun bernafas teng engap-engap, lalu pencopet itu mengeluarkan
ucapan kepada Saga.
PENCOPET
(dengan tebata-bata karna kecapean)
Eh...
ngapain si lo ngejar gue terus engga ada nyerahnya lo terus ikutin gue,
emangnya seberapa penting si ni dompet ini buat lo?
SAGA
(dengan tebata-bata karna kecapean)
Penting
banget bang sangat penting, karna pemilik dompet itu wanita yang gue suka
selama ini dan gue belum bisa ngomong kalo gue suka sama dia.
Kemudian pencopet itu mendekati Saga, dan
mengajaknya ngobrol sambil membrikan saputangan kepada Saga untuk sedikit
mengobati lukanya.
PENCOPET
(mengulurkan
tangannya untuk membangunkan Saga)
Ayo
bangun... nih saputangan untuk ngelap luka lebam lo tu.
SAGA
(sambil mengelap luka lebamnya)
Thanks
bang...
PENCOPET
iye...iye... sama-sama, gue juga dulu sama kaya lo boy suka sama cewek tapi engga punya keberanian untuk ungkapinnya sama dia.
iye...iye... sama-sama, gue juga dulu sama kaya lo boy suka sama cewek tapi engga punya keberanian untuk ungkapinnya sama dia.
SAGA
terus abang berhasil ungkapinnya?
terus abang berhasil ungkapinnya?
PENCOPET
Sampai
sekarang gue belum ungkapin sama cewek idaman gue itu boy and gue menyesal
sampai sekarang, lo harus ngomong sama cewek idaman lo itu boy ok, jangan kaya
gue, nih dompetnya gue balikin.
Saga pun heran pencopet itu mengembalikan
dompet Putri, lalau saga memeriksa isi dompet itu dan pencopet itu pamit dan
pergi meninggalkan Saga sendirian di jempatan itu.
PENCOPET
(sambil berjalan pergi)
(sambil berjalan pergi)
Masih
utuh semua boy, santai aja... yaudah gue cabut dulu, lo kasih tu dompet ke
cewek idam lo itu dan lo bilang kalo lo suka sama dia di terima atau engga di
terimanya lo nanti itu urusan belakang boy yang penting lo udah ngomong jadi
lah laki-laki sejati ok!
SAGA
(sambil berteriak ke pencopet dari kejauhan)
Makasih
bang atas nasehatnya, hati-hati ya....
Saga tersadar dan mengingat Putri lalau saga
bergesa berlari untuk menuju rumah Putri dan menemui Putri untuk mengembalikan
dompetnya dan mengatakan kepada Putri jiak dia suka dan sayang sama Putri.
Cut
To
09. INT. Di depan rumah Putri – DAY
Cast
: Saga, Putri, dan Pacar Putri
Saga berlari menuyuri jalan komplek perumahan
tenpat dimana Putri tinggal hampir sampai di Rumahnya Putri dari jauh Saga
sudah melihat Putri yang kebetulan sedang berada di depan rumahnya seperti
sedang menunggu, Saga berteriak sambil berlari ke arah Putri, Putri pun
menengok ke arah Saga, sampai lah Saga di hadapan Putri dengan kelelahan karna
seharian berlari dan muka penuh akan luka boyok karna di gebukin massa, lalau
Saga memberikan dompet itu kepada Putri sambil mengungkapkan isi hati Saga
jepada putri.
SAGA
(terbata-bata karna kelelahan)
Put...
Putri... ini dompet kamu...
PUTRI
(sambil memegang muka Saga)
nah ini dompet yang dari tadi aku cari, makasih ya Saga, kok bisa sama kamu dompetnya? Eh tunggu dulu muka kamu kenapa kok boyok dan lebam gitu ga.
(sambil memegang muka Saga)
nah ini dompet yang dari tadi aku cari, makasih ya Saga, kok bisa sama kamu dompetnya? Eh tunggu dulu muka kamu kenapa kok boyok dan lebam gitu ga.
SAGA
(menggapai tangan putri)
(menggapai tangan putri)
Ceritanya
panjang put... aku selain mau ngasih dompet itu aku juga mau bilang sesuatu
sama kamu.
PUTRI
mau bilang apa ga?
mau bilang apa ga?
SAGA
put aku suka kamu sejak lama dan aku sayang sama kamu, aku kaya gini karna aku ngejar copet yang ngambil dompet kamu di depan mini market tadi siang, ini semua pengorbanan aku untuk kamu, kamu mau jadi pacar aku?
put aku suka kamu sejak lama dan aku sayang sama kamu, aku kaya gini karna aku ngejar copet yang ngambil dompet kamu di depan mini market tadi siang, ini semua pengorbanan aku untuk kamu, kamu mau jadi pacar aku?
PUTRI
Ta...ta...tapi
a..k..u sudah punya...
Tiba-tiba ada sesosok cowok yang keluar dari
rumah Putri, dan memanggil Putri dengan kata-kata “sayang”
PACAR PUTRI
Sayang...sayang...
siapa di luar? Temen kamu ya?
Di situ Raga langsung terdiam dengan tatapan
kosong dan melepaskan tangan putri dari genggaman tangannya dan Saga pun
langsung mengerti bahwa itu adalah pacarnya Putri, Putri pun menjadi seperti
salah tingkah namun dia tetap berusaha tenang, lalau Pacar Putri itu pun keluar
langsung merangkul Putri dengan mesra di hadapan Saga dan bertanya kepada putri
siapa Saga ini.
PACAR PUTRI
Siapa
dia sayang? Temen kamu?
Putri
di...di...Dia...
SAGA
(menyembunyikan
kesedihan, dan menjulurkan tangan ke Pacar Putri)
Iya
gue temennya, lo Pacarnya ya, Gue Saga temen sekolahnya, gue ke sini Cuma
balikin dompetnya Putri yang kecopetan tadi siang kok.
PACAR PUTRI
Oh
gitu, makasih ya, kalo gitu ayo masuk dulu kita minum-minum dan duduk-duduk
sebentar.
SAGA
Oh
makasih engga usah gue masih ada urusan, gue pamit dulu ya.
PACAR PUTRI
Ok
deh kalo gitu hati-hati ya sob
SAGA
(dengan muka tegar)
(dengan muka tegar)
Ok
deh, Put... gue balik dulu ya.
Kemudian Saga membalikan tubuhnya ke arah
berlawan membelakangi Putri dan Pacarnya, dengan muka yang penuh akan kesedihan
namun tetap berusaha tersenyum, namun di sisi itu ada kebahagiyaan dari diri
Saga karna dia sudah bisa mengatakan isi hatinya kepada Putri dan sekarang
hatinya lega dan tidak ada beban lagi dan Saga terus berjalan meninggalkan
Putri dan Pacarnya degan langkah yang beraturan.
THE
END
Black
Screen dan Musik Latar (instumen kesedihan)
Hastake
“Love is expressed not stored in the liver, fighting for your love right now!”
Credit
Title