aku muak dengan hidup ini, hidup ini membosankan, mereka semua
menjalinya sesuai pakem kehidupan. Tak ada yang berani keluar untuk melawan,
mungkin hanya aku yang bisa, melangar semua etika kehidupan, aneh memang namun
ini jalan hidup yang ku pilih hingga semua orang menjauhiku, mencacimakiku,
mengucilkanku, dan menerorku. Namun aku tlah kebal dengan semua itu tak ada
sedih yang ku rasakan sekalipun rasa penyesalan, so... IS MY LIFE!
tak pasti seberapa jauh ku melangkah, di dataran yang tak ada
ujungnya seperti umur ya aku tak tau pasti kapan aku mati, semua impian,
ambisi, harapan, kasih sayang, dan cinta...? persetan dengan itu semua.
Sendiri, ya itu lebih baik karna ku suka dengan kesunyian itu membuatku tenang
serasa berdiri di surga walaupun hanya surga duniawi tanpa harus berbagi dengan
mereka, karna mereka perusak, aku geram ingin ku bunuh mereka lalu ku tertawa
bahagia berteriak lantang agar dunia mendengar tangisan hati ini.
siapa dia? Datang tiba-tiba di hadapanku, perlahan mendekatiku
membawa senyuman dan mengarahkannya kepadaku, hanya diam yg bisa aku lakukan
membeku bagai es batu namun semuanya meleleh saat dia tersenyum kepadaku tepat
sekali di hadapanku dia seperti malaikat putih, cantik dan mempeseona sampai
mata ini tak bisa berkedip entah mengapa aku tak mengerti, apa yang dia mau
dariku? Entaj lah tapi aku mengaguminya.
diri ini berubah dan hidupku pun berubah setelah dia datang, aku
seperti boneka yang nurut akan ajaknnya, namun aku senang entah mengapa. Dia
mengajak ku bermain membawakanku keceriyaan kebahagiyaan dan kesal di diri ini
pun hilang lenyap seketika, impian, ambisi, harapan, kasih sayang, dan cinta
yang tadinya ku fikir tak ada gunanya sejak bertemu kamu itu semua seperti
berguna untuk aku, kita memandang langit senja yang sangat indah di sore itu,
dan saat itu pula aku berjanji terhadap diriku dan dunia, bahwa aku mencintai
kamu BENING.
dia membangunkanku dari ruang mimpi, dia kembali mengajakku
bermain, bermain bersamanya, hanya kita berdua yang melakukannya seakan dia tak
ingin lepas dari ku begitupun aku aku takan melepasnya dari sisiku, namun entah
mengapa dia berubah melebur jadi kaku dan diam, aku tak tau mengapa namun aku
khawatir dengannya. Dia Cuma melamun, diam, dan gelisah tak ada lagi keceriyaan
yang muncul dari wajahnya, apa ini salahku? Apa yang telahku perbuat? Sehingga
dia menjadi seperti ini, setiap ku bertanya hanya bisu yang di balasnya, dan
akhirnya waktu menjawab semuanya kepadaku...