Kamis, 18 Juli 2013

"Wake-UP"

aku muak dengan hidup ini, hidup ini membosankan, mereka semua menjalinya sesuai pakem kehidupan. Tak ada yang berani keluar untuk melawan, mungkin hanya aku yang bisa, melangar semua etika kehidupan, aneh memang namun ini jalan hidup yang ku pilih hingga semua orang menjauhiku, mencacimakiku, mengucilkanku, dan menerorku. Namun aku tlah kebal dengan semua itu tak ada sedih yang ku rasakan sekalipun rasa penyesalan, so... IS MY LIFE!

tak pasti seberapa jauh ku melangkah, di dataran yang tak ada ujungnya seperti umur ya aku tak tau pasti kapan aku mati, semua impian, ambisi, harapan, kasih sayang, dan cinta...? persetan dengan itu semua. Sendiri, ya itu lebih baik karna ku suka dengan kesunyian itu membuatku tenang serasa berdiri di surga walaupun hanya surga duniawi tanpa harus berbagi dengan mereka, karna mereka perusak, aku geram ingin ku bunuh mereka lalu ku tertawa bahagia berteriak lantang agar dunia mendengar tangisan hati ini.

siapa dia? Datang tiba-tiba di hadapanku, perlahan mendekatiku membawa senyuman dan mengarahkannya kepadaku, hanya diam yg bisa aku lakukan membeku bagai es batu namun semuanya meleleh saat dia tersenyum kepadaku tepat sekali di hadapanku dia seperti malaikat putih, cantik dan mempeseona sampai mata ini tak bisa berkedip entah mengapa aku tak mengerti, apa yang dia mau dariku? Entaj lah tapi aku mengaguminya.

diri ini berubah dan hidupku pun berubah setelah dia datang, aku seperti boneka yang nurut akan ajaknnya, namun aku senang entah mengapa. Dia mengajak ku bermain membawakanku keceriyaan kebahagiyaan dan kesal di diri ini pun hilang lenyap seketika, impian, ambisi, harapan, kasih sayang, dan cinta yang tadinya ku fikir tak ada gunanya sejak bertemu kamu itu semua seperti berguna untuk aku, kita memandang langit senja yang sangat indah di sore itu, dan saat itu pula aku berjanji terhadap diriku dan dunia, bahwa aku mencintai kamu BENING.

dia membangunkanku dari ruang mimpi, dia kembali mengajakku bermain, bermain bersamanya, hanya kita berdua yang melakukannya seakan dia tak ingin lepas dari ku begitupun aku aku takan melepasnya dari sisiku, namun entah mengapa dia berubah melebur jadi kaku dan diam, aku tak tau mengapa namun aku khawatir dengannya. Dia Cuma melamun, diam, dan gelisah tak ada lagi keceriyaan yang muncul dari wajahnya, apa ini salahku? Apa yang telahku perbuat? Sehingga dia menjadi seperti ini, setiap ku bertanya hanya bisu yang di balasnya, dan akhirnya waktu menjawab semuanya kepadaku...