Film by Poetranesia
Production Agustus 2012
“SEPARUH AKU”
MCU : Lorong sekolahan yang kosong dan
halaman sekolahan yang kosong.
1. EXT
Lorong Sekolahan – Pagi
Lorong
sekolahan yang kosong, sepi dan sunyi tiba-tiba ada usara langkah kaki yang
berlari dan tergesah-gesah memecah kesunyian lorong sekolahan itu, ternyata
yang sedang berlari di lorong itu adalah Putri salah satu siswi di SMA itu yang
sangat cantik dan terkenal di sekolahnya, kemudian Putri memasuki kelasnya.
Black Screen.
Bell Sekolahan Istrirahat
berbunyi...
2. EXT
Lorong Sekolahan – Pagi
Suasana
lorong itu ramai karna sedang jam istirahat, Putri sedang berjalan bersama
pacarnya bernama Ari, mereka bergandengan tangan tetapi Ari mengandeng tangan
Putri dengan sakat keras dan muka Putri seperti menolak dan kesakitan, dan
Putri berontak untuk melepaskan tangan dia dari genggaman Ari.
Ari
“Kenapa? Kok di lepas?”
“Kenapa? Kok di lepas?”
Putri
“Sakit tau, engga bisa pelan-pelan apa?”
“Sakit tau, engga bisa pelan-pelan apa?”
Ari
“Sakit? Sakit apaan, orang biasa aja! Jadi ikut ke kantin engga?”
“Sakit? Sakit apaan, orang biasa aja! Jadi ikut ke kantin engga?”
Putri
“Engga...!”
“Engga...!”
Ari
(sambil mendekati Putrid an menunjuknya dengan jarinya di depan mukanya Putri)
“Ok...! tapi jangan lupa PR MTK aku kerjain, kalo engga awas...!”
(sambil mendekati Putrid an menunjuknya dengan jarinya di depan mukanya Putri)
“Ok...! tapi jangan lupa PR MTK aku kerjain, kalo engga awas...!”
Saat
Ari pergi meninggalkan Putri, Putri masih berdiri di tempat tadi, dan sambil
memegang pergelangan tangannya yang sakit, di sudut lorong itu ada satu cowok
sedang membaca buku dan memeperhatikan Putri, cowok itu bernama Reza, lalu Reza
berdiri dan berjalan mendekati Putri tetapi Reza hanya melawati Putri, saat
Putri mau melangkah tiba-tiba Putri menginjak suatu kertas, lalu di ambil oleh
Putrid an Putri baca, “Cinta terkadang menyakiti kita, tanpa sebab!” lalu Putri
tidak menghiraukan Tulisan di kertas itu, dan kertas itu di buang oleh putri.
Black Screen
Bell Sekolah Pulang Berbunyi...
3. EXT
Gerbang Sekolah – Siang
Gemuruh
anak sekolah yang pulang begitu ramai, Putri sedang menunggu Ari untuk
menjemputnya pulang bareng, berlama-lama menungu Ari tak kunjung datang, di
pojok jalan ada Reza yang sedang memperhatikan Putri dengan serius. saat Putri
masih menunggu Ari di depan gerbang sekolah tiba-tiba Ari lewat menggunakan
motornya tetapi Ari memboncengi seorang cewek lain dengan sangat mesra dan
akrap sekali, tanpa menghiraukan Putri yang melihatnya sedang berboncengan
dengan cewek lain itu, setelah Ari lewat di hadapan Putri, Putri pun gugup,
lemas, kesal sekali lalu Putri duduk dengan menundukan kepala, tiba-tiba saat
itu ada motor mendekati dan berhenti persis di depan Putri, lalu pengendara
Motor itu berkata.
Tukang Ojek
(sambil mencolek Putri)
“neng...neng... ojek neng?”
(sambil mencolek Putri)
“neng...neng... ojek neng?”
Putri
(putri melongokan kepalanya kea rah tukang ojek itu)
“hah...??”
(putri melongokan kepalanya kea rah tukang ojek itu)
“hah...??”
Tukang Ojek
“ojek neng?”
“ojek neng?”
Putri
(tanpa berfikir lagi Putri berdiri dari duduknya, dan ingin menaiki motor tukang ojek itu)
(tanpa berfikir lagi Putri berdiri dari duduknya, dan ingin menaiki motor tukang ojek itu)
Saat
Putri ingin menaiki ojek itu, putrid melihat ada sepucuk kertas berada di jok
belakang tukang ojek itu, lalu putri mengambilnya dan membacanya “terkadang apa
yang kita harapkan dan kita tunggu, nyatanya bukan seperti yang kita mau”.
Sekali lagi Putri tidak menghiraukan kertas itu lalu dia buang, dan pergi
pulang bersama tukang ojek itu.
Black Screen
MCU : Transisi dari malam ke
Pagi
4. EXT
Lorong Sekolahan – Pagi
Masih
suasana jam istirahat, Putri berjalan bergandengan tangan dengan Ari, dan Putri
kembali berontak dan melepaskan tangannya dari genggaman Ari, tetapi sekarang
mereka berantem sangat hebat dan Ari menampar Putri dan Putri meminta putus
dari Ari lalu mereka putus hubungan.
Ari
“kenapa lagi si..!”
“kenapa lagi si..!”
Putri
“ngapain kamu kemaren jalan sama cewek lain, dan engga jemput aku untuk pulang?”
“ngapain kamu kemaren jalan sama cewek lain, dan engga jemput aku untuk pulang?”
Ari
“oh itu... emangnya kenapa? Penting buat lo!”
“oh itu... emangnya kenapa? Penting buat lo!”
Putri
“oh jadi gini perlakuan kamu sama aku sekarang iya? Hah? Dasar PLAY BOY !”
“oh jadi gini perlakuan kamu sama aku sekarang iya? Hah? Dasar PLAY BOY !”
Ari
(menampar Putri)
“hati-hati ya kamu bicara...!”
(menampar Putri)
“hati-hati ya kamu bicara...!”
Putri
(sambil memegang pipinya)
“Ari aku minta Putus sama kamu! Aku udah engga kuat gini terus!”
(sambil memegang pipinya)
“Ari aku minta Putus sama kamu! Aku udah engga kuat gini terus!”
Ari
“oh bagus deh! ok kita putus!”
“oh bagus deh! ok kita putus!”
Lalu
Ari meninggalkan putri sendirian di lorong kelasnya, di sudut lorong Reza yang
sejak tadi memperhatikan Putri, ikut pergi dari lorong itu.
Black Screen
5. EXT
Lorong Sekolahan – Pagi
Putri
berjalan di lorong sekolahan dengan hati dan muka yang sedih sekali atas
berlakuan Ari terhadapnya selama ini putrid seperti menyesl telah memilih Ari
sebagai pacarnya, terus Putri duduk di sudut lorong itu dan menatap ke depan
dengan tatapan kosong sesekali dia menutup matanya dan menarik nafas untuk
menenangkan dirinya dan hatinya, saat Putri menaruh tangan kanannya ke sisi
samping kanannya, tangannya putrid tertempel di sepucuk kertas dan kertas itu
sama seperti yang kemarin dia dapatkan, lalu Putri membuka surat itu dan membacanya
“terkadang manusia salah memilih Cinta untuk di jadikan tambatan hatinya, dan
itu menyakitkan, tetapi saat itu lah kamu akan mendapatkan tambatan hati yang
kamu cinta, orang itu yang selalu memperhatikan kamu dan menjaga kamu dari
jauh, tapi kamu tidak pernah menyadari itu, tapi suatu saat nanti kamu akan
bertemu dia dan mencintai dia setulusnya dan seutuhnya, karna dia datang karna
CINTA”. Putri pun melamun dan berfikir sambil memegang Kertas itu, seketika
temannya datang dan memecah keheningan yag sedang Putri rasakan.
Resti
(sambil merangkul pundak Putri)
“eh... put, lagi apa lo ngelamun aja?”
(sambil merangkul pundak Putri)
“eh... put, lagi apa lo ngelamun aja?”
Putri
“eh elo res, engga kok engga apa-apa”
“eh elo res, engga kok engga apa-apa”
Resti
“Put kemading yuk, kata anak-anak ada puisi yang bagus banget, dari seorang cowok namanya Reza”
“Put kemading yuk, kata anak-anak ada puisi yang bagus banget, dari seorang cowok namanya Reza”
Putri
“Reza? Siapatu res?”
“Reza? Siapatu res?”
Resti
“itu anaknya cupu banget deh baca buku mulu, tapi puisinya dia tu romantic banget. Udah yuk put ikut... ayo lah...”
“itu anaknya cupu banget deh baca buku mulu, tapi puisinya dia tu romantic banget. Udah yuk put ikut... ayo lah...”
Putri
“iya...iya...”
“iya...iya...”
Lalu
Resti dan Putri berjalan menuju Mading sekolah.
Black Screen
6. EXT
Mading, dan Lorong Sekolahan – Pagi
Setalah
Putri dan Resti sampai di madding mereka berdua mambaca Puisi Reza itu, dan
menghayatinya, setelah Putri membaca ada satu hal yang ganjil yang di lihat
oleh Putri karna tanda pengenal penulis puisi yang berada di madding itu sama
seperti tanda pengenal yang berada di setiap kertas yang Putri temui dengan
berinisial “-R-“, lalu Putri bertanya kepada Resti orang yang bernama Reza itu
yang mana.
Putri
“Resti lo orang yang menulis Puisi ini?”
“Resti lo orang yang menulis Puisi ini?”
Resti
“tau kok put, emangnya kenapa?”
“tau kok put, emangnya kenapa?”
Putri
“engga apa-apa gue Cuma pengen tau aja”
“engga apa-apa gue Cuma pengen tau aja”
Resti
(sambil menunjuk seseorang di sudut lorong dekat madding itu)
“oh gitu put, hem... itu orangnya”
(sambil menunjuk seseorang di sudut lorong dekat madding itu)
“oh gitu put, hem... itu orangnya”
Saat
Putri melihat seseorang yang di tunjuk oleh Resti, Putri pun kaget ternya yang
selama ini perhatiin dia dari kejauhan dan selalu nolongin dia adalah Reza si
anak cupu dan engga punya temen itu.
FLASHBACK : 6. EXT Lorong
Sekolah, Pintu Gerbang Sekolah – Pagi
Saat
Putri memegang lengannya yang kesakitan, Reza berjalan mendekati dia dan
menjatohkan kertas kecil di hadapan Putri tanpa di ketahui Putri, saat Putri
duduk dan menduduk di sudut jalan raya Reza memanggil tukang Ojek untuk
mengantarkan Putri pulang dan Reza manaruh Kertas kecil di jok belakang tukang
Ojek itu dengan sedikit solatip agar tidak terjatuh, dan saat Putri bengong dan
memejamkan mata di sudut lorong kelas Reza lewat dan sekali lagi menaruh kertas
kecil di samping kanan Putri, semua kertas-kertas yang di berikan Reza tanpa
Putri ketahui itu adalah sebuah pesan bahwa Reza sangat mencintai Putri, tetapi
Reza tidak ingin mengungkapkannya jadi Reza manjaga dan memperhatikan Putri
dari jauh agar Putri terjaga seutuhnya untuk Reza.
7. EXT
Lorong Sekolahan – Pagi
Putri
berjalan dari mading untuk mendekati reja yang sedang duduk dan focus membaca
buku yang sedang Reza baca, lalu Putri duduk di samping Reza.
Putri
(Melihat kearah Reza tanpa sedetik pun berpaling)
(Melihat kearah Reza tanpa sedetik pun berpaling)
Reza
(sedang asik membaca buku, Reza merasa seperti ada yang mengusik dia, lalu Reza menoleh kea rah Putri yang di sampingnya, dan mereka berhadapan)
(sedang asik membaca buku, Reza merasa seperti ada yang mengusik dia, lalu Reza menoleh kea rah Putri yang di sampingnya, dan mereka berhadapan)
Putri
(saat Putri berhadapan dengan Reza, Putri melontarkan satu kata kepada Reza lalu memberikan senyuman yang manis ke pada Reza)
“Makasih...”
(saat Putri berhadapan dengan Reza, Putri melontarkan satu kata kepada Reza lalu memberikan senyuman yang manis ke pada Reza)
“Makasih...”
Reza
“Sama-sama...”
(dan Reza pun menyambut senyuman Putri dengan tersenyum juga kepada Putri)
“Sama-sama...”
(dan Reza pun menyambut senyuman Putri dengan tersenyum juga kepada Putri)
MCU
Mereka
berdua bertukar senyum satu sama lainnya, denga suasana hati yang begitu
bahagia di kedua muka mereka.
Black Screen
-THE END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar