Jumat, 03 Agustus 2012

Srip Film "Separuh Aku" by M. Rizky Kurnia


Film by Poetranesia Production Agustus 2012
“SEPARUH AKU”

MCU : Lorong sekolahan yang kosong dan halaman sekolahan yang kosong.

1.  EXT Lorong Sekolahan – Pagi
Lorong sekolahan yang kosong, sepi dan sunyi tiba-tiba ada usara langkah kaki yang berlari dan tergesah-gesah memecah kesunyian lorong sekolahan itu, ternyata yang sedang berlari di lorong itu adalah Putri salah satu siswi di SMA itu yang sangat cantik dan terkenal di sekolahnya, kemudian Putri memasuki kelasnya.

Black Screen.

Bell Sekolahan Istrirahat berbunyi...

2.  EXT Lorong Sekolahan – Pagi
Suasana lorong itu ramai karna sedang jam istirahat, Putri sedang berjalan bersama pacarnya bernama Ari, mereka bergandengan tangan tetapi Ari mengandeng tangan Putri dengan sakat keras dan muka Putri seperti menolak dan kesakitan, dan Putri berontak untuk melepaskan tangan dia dari genggaman Ari.

Ari
“Kenapa? Kok di lepas?”

Putri
“Sakit tau, engga bisa pelan-pelan apa?”

Ari
“Sakit? Sakit apaan, orang biasa aja! Jadi ikut ke kantin engga?”

Putri
“Engga...!”

Ari
(sambil mendekati Putrid an menunjuknya dengan jarinya di depan mukanya Putri)
“Ok...! tapi jangan lupa PR MTK aku kerjain, kalo engga awas...!”

Saat Ari pergi meninggalkan Putri, Putri masih berdiri di tempat tadi, dan sambil memegang pergelangan tangannya yang sakit, di sudut lorong itu ada satu cowok sedang membaca buku dan memeperhatikan Putri, cowok itu bernama Reza, lalu Reza berdiri dan berjalan mendekati Putri tetapi Reza hanya melawati Putri, saat Putri mau melangkah tiba-tiba Putri menginjak suatu kertas, lalu di ambil oleh Putrid an Putri baca, “Cinta terkadang menyakiti kita, tanpa sebab!” lalu Putri tidak menghiraukan Tulisan di kertas itu, dan kertas itu di buang oleh putri.

Black Screen

Bell Sekolah Pulang Berbunyi...

3.  EXT Gerbang Sekolah – Siang
Gemuruh anak sekolah yang pulang begitu ramai, Putri sedang menunggu Ari untuk menjemputnya pulang bareng, berlama-lama menungu Ari tak kunjung datang, di pojok jalan ada Reza yang sedang memperhatikan Putri dengan serius. saat Putri masih menunggu Ari di depan gerbang sekolah tiba-tiba Ari lewat menggunakan motornya tetapi Ari memboncengi seorang cewek lain dengan sangat mesra dan akrap sekali, tanpa menghiraukan Putri yang melihatnya sedang berboncengan dengan cewek lain itu, setelah Ari lewat di hadapan Putri, Putri pun gugup, lemas, kesal sekali lalu Putri duduk dengan menundukan kepala, tiba-tiba saat itu ada motor mendekati dan berhenti persis di depan Putri, lalu pengendara Motor itu berkata.

Tukang Ojek
(sambil mencolek Putri)
“neng...neng... ojek neng?”

Putri
(putri melongokan kepalanya kea rah tukang ojek itu)
“hah...??”

Tukang Ojek
“ojek neng?”

Putri
(tanpa berfikir lagi Putri berdiri dari duduknya, dan ingin menaiki motor tukang ojek itu)

Saat Putri ingin menaiki ojek itu, putrid melihat ada sepucuk kertas berada di jok belakang tukang ojek itu, lalu putri mengambilnya dan membacanya “terkadang apa yang kita harapkan dan kita tunggu, nyatanya bukan seperti yang kita mau”. Sekali lagi Putri tidak menghiraukan kertas itu lalu dia buang, dan pergi pulang bersama tukang ojek itu.

Black Screen

MCU : Transisi dari malam ke Pagi

4.  EXT Lorong Sekolahan – Pagi
Masih suasana jam istirahat, Putri berjalan bergandengan tangan dengan Ari, dan Putri kembali berontak dan melepaskan tangannya dari genggaman Ari, tetapi sekarang mereka berantem sangat hebat dan Ari menampar Putri dan Putri meminta putus dari Ari lalu mereka putus hubungan.

Ari
“kenapa lagi si..!”

Putri
“ngapain kamu kemaren jalan sama cewek lain, dan engga jemput aku untuk pulang?”

Ari
“oh itu... emangnya kenapa? Penting buat lo!”

Putri
“oh jadi gini perlakuan kamu sama aku sekarang iya? Hah? Dasar PLAY BOY !”

Ari
(menampar Putri)
“hati-hati ya kamu bicara...!”

Putri
(sambil memegang pipinya)
“Ari aku minta Putus sama kamu! Aku udah engga kuat gini terus!”

Ari
“oh bagus deh! ok kita putus!”

Lalu Ari meninggalkan putri sendirian di lorong kelasnya, di sudut lorong Reza yang sejak tadi memperhatikan Putri, ikut pergi dari lorong itu.

Black Screen

5.  EXT Lorong Sekolahan – Pagi
Putri berjalan di lorong sekolahan dengan hati dan muka yang sedih sekali atas berlakuan Ari terhadapnya selama ini putrid seperti menyesl telah memilih Ari sebagai pacarnya, terus Putri duduk di sudut lorong itu dan menatap ke depan dengan tatapan kosong sesekali dia menutup matanya dan menarik nafas untuk menenangkan dirinya dan hatinya, saat Putri menaruh tangan kanannya ke sisi samping kanannya, tangannya putrid tertempel di sepucuk kertas dan kertas itu sama seperti yang kemarin dia dapatkan, lalu Putri membuka surat itu dan membacanya “terkadang manusia salah memilih Cinta untuk di jadikan tambatan hatinya, dan itu menyakitkan, tetapi saat itu lah kamu akan mendapatkan tambatan hati yang kamu cinta, orang itu yang selalu memperhatikan kamu dan menjaga kamu dari jauh, tapi kamu tidak pernah menyadari itu, tapi suatu saat nanti kamu akan bertemu dia dan mencintai dia setulusnya dan seutuhnya, karna dia datang karna CINTA”. Putri pun melamun dan berfikir sambil memegang Kertas itu, seketika temannya datang dan memecah keheningan yag sedang Putri rasakan.

Resti
(sambil merangkul pundak Putri)
“eh... put, lagi apa lo ngelamun aja?”

Putri
“eh elo res, engga kok engga apa-apa”

Resti
“Put kemading yuk, kata anak-anak ada puisi yang bagus banget, dari seorang cowok namanya Reza”

Putri
“Reza? Siapatu res?”

Resti
“itu anaknya cupu banget deh baca buku mulu, tapi puisinya dia tu romantic banget. Udah yuk put ikut... ayo lah...”

Putri
“iya...iya...”

Lalu Resti dan Putri berjalan menuju Mading sekolah.

Black Screen

6.  EXT Mading, dan Lorong Sekolahan – Pagi
Setalah Putri dan Resti sampai di madding mereka berdua mambaca Puisi Reza itu, dan menghayatinya, setelah Putri membaca ada satu hal yang ganjil yang di lihat oleh Putri karna tanda pengenal penulis puisi yang berada di madding itu sama seperti tanda pengenal yang berada di setiap kertas yang Putri temui dengan berinisial “-R-“, lalu Putri bertanya kepada Resti orang yang bernama Reza itu yang mana.

Putri
“Resti lo orang yang menulis Puisi ini?”

Resti
“tau kok put, emangnya kenapa?”

Putri
“engga apa-apa gue Cuma pengen tau aja”

Resti
(sambil menunjuk seseorang di sudut lorong dekat madding itu)
“oh gitu put, hem... itu orangnya”

Saat Putri melihat seseorang yang di tunjuk oleh Resti, Putri pun kaget ternya yang selama ini perhatiin dia dari kejauhan dan selalu nolongin dia adalah Reza si anak cupu dan engga punya temen itu.

FLASHBACK : 6. EXT Lorong Sekolah, Pintu Gerbang Sekolah – Pagi
Saat Putri memegang lengannya yang kesakitan, Reza berjalan mendekati dia dan menjatohkan kertas kecil di hadapan Putri tanpa di ketahui Putri, saat Putri duduk dan menduduk di sudut jalan raya Reza memanggil tukang Ojek untuk mengantarkan Putri pulang dan Reza manaruh Kertas kecil di jok belakang tukang Ojek itu dengan sedikit solatip agar tidak terjatuh, dan saat Putri bengong dan memejamkan mata di sudut lorong kelas Reza lewat dan sekali lagi menaruh kertas kecil di samping kanan Putri, semua kertas-kertas yang di berikan Reza tanpa Putri ketahui itu adalah sebuah pesan bahwa Reza sangat mencintai Putri, tetapi Reza tidak ingin mengungkapkannya jadi Reza manjaga dan memperhatikan Putri dari jauh agar Putri terjaga seutuhnya untuk Reza.

7.  EXT Lorong Sekolahan – Pagi
Putri berjalan dari mading untuk mendekati reja yang sedang duduk dan focus membaca buku yang sedang Reza baca, lalu Putri duduk di samping Reza.

Putri
(Melihat kearah Reza tanpa sedetik pun berpaling)

Reza
(sedang asik membaca buku, Reza merasa seperti ada yang mengusik dia, lalu Reza menoleh kea rah Putri yang di sampingnya, dan mereka berhadapan)

Putri
(saat Putri berhadapan dengan Reza, Putri melontarkan satu kata kepada Reza lalu memberikan senyuman yang manis ke pada Reza)
“Makasih...”

Reza
“Sama-sama...”
(dan Reza pun menyambut senyuman Putri dengan tersenyum juga kepada Putri)

MCU

Mereka berdua bertukar senyum satu sama lainnya, denga suasana hati yang begitu bahagia di kedua muka mereka.

Black Screen

-THE END-








Tidak ada komentar:

Posting Komentar