Aku
manusia yang selalu mengejar impian dimanapun saya berada dan keadaan yang
mengadakan saya, pagi menjadi malam dan malam pun menjadi pagi itu lah
kehidupan saya, fikiran ini selalu di peras untuk terus berkreasi membuat
sesuatu yang original namun terkadang tak di hargai dan bahkan di anggap tak
kreatif ya mungkin bisa di sebut plagiat kata mereka mengatakannya kepada saya
tapi saya tetap terseyum sambil memendam rasa kesal ini dan geram yang amat
dahsyat.
Suatu
ketika ada seorang datang kepada saya melemparkan suatu perkataan yang sangat
amat menyakitkan dia menyebut saya PECUNDANG, katanya saya tidak kreatifdan
original, katanya! Tapi saya hanya terdiam lalau mengangkat kepala ini dengan
penuh keyakinan saya hanya melemparkan senyum kepadanya, hanya itu yang saya
bisa lalukan untuk saat ini, lalu saya pergi meninggalkan orang itu di tangah
keramaian yang sangat menjemuhkan bagi saya.
Saya sampai di rumah, menuju kamar, melempar tas asal kemanapun terserah saya, tubuh ini ku baringkan di kasur yang sedikit membuat saya tenang sambil masih mengingat kejadian menyakitkan tadi, saya memejamkan mata sambil menarik nafas dan mengulang semua ke masa lalu dengan kenangan di kepala yang ada hanya hujatan manusia-manusia yang datang kepada saya dan mengatakan saya PECUNDANG yang tidak kereatif dan original, sungguh menyedihkan, huff... helangkan nafas ini sejenak lalu ku buka mata ini perlahan sangat pelan seperti orang ketakutan yang terancam di bunuh oleh anjing-anjing tidak bermolar di luar sana, badan ini beranjak ke kamar mandi berniat menyejukan raga yang lelah dan penuh akan kekesalan dendam yang amat mendalam kepada mereka yang mencap saya PECUNDANG.
Saya
kembali ke kamar setelah badan ini segar, saya pun duduk sambil merenung di
kesunyian kamar yang amat hening tak ada satupun suara yang terdengar dari
ruangan itu. Seketika saat saya melamun hebat saya terpaku kepada komputer yang
menyala du sudut kamar ini, komputer itu seperti memanggil jiwa dan jemari saya
untuk mengetik membuat sebuah karya cerita yang baru dari dalam otak saya,
suara ajakan itu lama kelamaan semakin nyata dan terngiang-ngiang di kuping
ini, kaki ini seketika bergerak menuju komputer itu seperti ada yang
mengarahkanku menuju komputer itu, lalu ku duduk di depan komputer aku terpaku
kelayar terdiam cukup lama, kaku seperti patung dan mengeras seperti batu, aku
menarik nafas jemari ini ku letakan di atas kyboard komputer itu entah kenapa
otak dan jemari ini langsung mengetik tanpa hentinya seperti di luar kendaliku
imajinasiku melungucur hebat sangat deras susah di bendung tanpa henti terus
mengetik tak di sadari waktu berjalan aku pun terhenti karna sudah selesai
mengetik, jarang sekali aku seperti ini, aku pun bingung mengapa seperti ini,
mungkin ini panggilan alam yang membujukku
utuk menuangkan semua ide liar di dalam otakku, aku lelah raga ini pun
terbaring di kasur kesayanganku yang membuat ku tenang sepanjang malam.
Aku
terbangun karna silaunya cahaya yang masuk di antara celah fentilasi kamar ini
menerpa muka ku yang tertidur pulas, bergegas mempersiapkan diri untuk menuju
gudang ilmu-ku selama ini, ya benar KAMPUS. Sesampai di kampus seperti biasa
saya seperti orang yang di asingkan dari peradapan ya karna mereka mengangap
saya..... hem..... ya kalian tau lah! Kaki ini membawa saya menuju lorong yang
ada sebuah papan mading di sana lalu ada yang sangat membuat saya intres di
salah satu pojok mading tersebut ada pengumuman perlombaan pembuatan cerita
tingakat nasional entah banagi mana caranya itak saya mengatakan bahwa saya
harus ikut lomba itu mengirimkan cerita yang saya ketik semalam suntuk tadi
malam, saya pun tersenyum sambil memikirkan hal yang semoga berhasil, ya...
lewat lomba pembuatan cerita itu saya berharap orang-orang aneh di luar sana
yang menyebut saya PECUNDANG akan berubah fikiran dan tidak mengatakan saya ini
PECUNDANG lagi, ya bisa di bilang ajang membuktian diri, saya pun mengirim
cerita itu dan semua harapan itu ku kirim juga ke tuhan yang masa esa semoga
berhasil, amin.
Berselang beberapa waktu yang lama, berhari-hri ku menunggu aku pun dapat surat entah dari siapa, ternyata dari pihak paniat lomba cerita itu, setalah ku baca aku menang perlombaan itu aku hanya tersenyum hangat dan tertawa terbahak-bahak, di sela kegembiraan saya di kejutkan dengan terderingnya hape saya keras sekali deringan suaranya, saya pun langsung mengangkat telvon itu suara di telvon itu menawarkan saya untuk wawancara atas kemenangan saya di lomba cerita itu saya pun meng-IYA kan tawaran itu, tak lama kabar-ku dan hasil wawancara itu keluar di beberapa surat kabar top di negara aneh ini, hem... hahaha ya negara aneh karna isinya rata-rata gosip dan korupsi itu saja !
Tak
lama orang-orang yang memanggil saya PECUNDANG itu diam saja ketika bertemu
dengan saja saya tidak di kucilkan seperti sampah masyarakat lagi seperti waktu
lampau itu mereka sudah mengakui seorang PECUNDANG ini dapat mempermalukan dan
membuktikan kepada orang-orang itu bahwa bukan saya lah yang PECUNDANG tapi
mereka lah seorang PECUNDANG !
“JANGAN PERNAH
REMEHKAN ORANG DI SEKELILINGMU, KARNA MUNGKIN SAJA DIA LAH ORANG YANG AKAN
MENJATUKANMU DI MASA DEPAN”
a story by
@rizky_film12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar