Rabu, 13 Februari 2013

Tips Menulis cerita untuk Film Pendek dari Om Joko Anwar



1."Kesalahan" tersering klo mau bikin film pendek adalah cerita yg rentang waktunya panjang. Anggep film panjang novel, film pendek cerpen.

2. Film pendek umumnya hanya menceritakan 1 (satu) situasi. Bukan aturan sih, kalo bisa nggak kayak gitu ya monggo.

3. Semua kejadian yg kita liat, bisa jadi bahan buat film pendek. Latihan lah menerapkan pertanyaan "what if?" ("Gimana kalo")

4. Misalnya, ide Grave Torture muncul waktu gue ngelayat, muncul pertanyaan "what if anak orang yg mati nggak sengaja ikut terkubur"

5. Contoh ide: "what if pas elo cokul di kamar nyokap lo masuk". Nah bisa jadi ide film pendek tuh.

6. Atau pas elo ngeliat tukang es krim malem2 sepi, "what if dari gerobaknya elo liat tangan anak kecil minta tolong".

7. Nah, elo latihan deh tuh ngaplikasiin "what if" ke semua yg elo liat. Let your imagination fly.

8. Tapi inget bujet juga. Kalo elo liat tukang becak trus "what if becaknya transform jadi UFO" ya mahal bujetnya bett

9. Dan "what if"-nya musti nimbulin konflik atau situasi yg menarik.

10. Kalo udah nemu ide yang solid, mulai deh elo tulis skripnya, di kertas atau di kepala. Harus detil.
11. Maksudnya detil begini. Sbg contoh kita pake aja "what if lagi naik becak trus tukan becaknya cokul" yah.

12. Jangan deh. Misalnya elo malem-malem di jalan sepi liat tukang eskrim gowes gerobak. "What if elo liat tangan anak kecil minta tolong"

13. Detilnya: terus elo liat sekeliling, nggak ada orang. Elo mau nelpon temen elo/polisi, HP abis batere.

14. Elo mutusin buat ngikutin. Sesekali tukang eskrimnya noleh ke belakang, elo sembunyi. Pas sembunyi, ada tikus. Elo takut tikus. Etc.

15. Dan harus satu situasi. Jangan "what if kasih ibu ternyata lebih dalam dari laut biru." Apaan tuh?

16. Ya gitu deh maksudnya. Hehehe... Pegel.

17. Pokoknya, latihan "what if" lah. Dan inget, harus menimbulkan konflik, atau situasi yang menarik. Okeh, gue jalan-jalan dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar